Tips dan Kiat Cara Budidaya Bawang Merah dari Petani Sukses

Tips dan Kiat Cara Budidaya Bawang Merah dari Petani Sukses

Bawang merah merupakan nama dari salah satu jenis tanaman yang sering dijadikan sebagai bahan bumbu untuk masakan. Bawang merah yang memiliki nama ilmiah Allium Cepa ini adalah jenis tanaman yang berasal dari Pakistan, Iran, dan kawasan di sekitarnya, namun kemudian jenis tanaman ini mulai tersebar hingga ke seluruh dunia baik di daerah tropis maupun subtropis. Bawang merah sendiri merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga banyak dibudidayakan.

Di Indonesia sendiri, bawang merah sudah bukan lagi jenis tanaman yang asing bagi kita karena Anda akan mudah menemukannya sebagai salah satu bahan dapur yang digunakan untuk membuat berbagai masakan. Jenis tanaman yang satu ini memang termasuk salah satu bumbu dapur yang wajib ada di hampir semua masakan sehingga permintaan pasar akan bawang merah selalu tinggi. Hal ini membuat banyak masyarakat yang tertarik untuk membudidayakan bawang merah, pada kesempatan kali ini akan kami ulas beberapa tips dan cara untuk membudidayakannya.

Tips dan Kiat Cara Budidaya Bawang Merah dari Petani Sukses


1. Pemilihan Benih

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk melakukan budidaya bawang merah adalah pemilihan benih, sekarang ini Anda bisa menemukan berbagai macam varietas benih bawang merah. Anda bisa memilih benih bawang merah yang baik yakni yang berasal dari umbi bawang merah yang sudah tua dengan ukuran benih kurang lebih 1,5 hingga 2 cm, memiliki bentuk yang bagus, serta warnanya mengkilap.

2. Mengolah Tanah dan Penanaman

Hal kedua yang harus dilakukan untuk budidaya bawang merah adalah mengolah tanah dan penanaman, Anda bisa membuat bedeng dengan ukuran 30 cm x 100 cm dengan jarak antar bedeng 50 cm. Gemburkanlah tanah dan tambahkan kapur atau dolomit dan biarkan dua minggu, setelah itu Anda bisa menanam bawang merah dengan jarak tanam kurang lebih 15 hingga 20 cm.

3. Perawatan Bawang Merah

Hal ketiga dalam budidaya bawang merah adalah perawatan tanaman bawang merah yang meliputi penyiraman, pemupukan, serta penyiangan gulma. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada waktu pagi dan sore hari hingga tanaman bawang merah berumur 10 hari, sedangkan pemupukan dilakukan setelah umur bawang merah mencapai 2 minggu menggunakan urea, ZA, dan juga KCl.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sama seperti jenis tanaman lainnya, bawang merah juga memiliki hama dan juga penyakit yang bisa menyerangnya. Pada umumnya yang sering dialami adalah hama ulat serta penyakit layu, hama ulat bisa ditangani dengan pengambilan secara manual ataupun menggunakan obat hama. Jika bawang merah terkena penyakit layu maka Anda bisa mencabut tanaman yang mati dan menyemprot pestisida.

5. Proses Pemanenan

Proses terakhir dalam budidaya bawang merah adalah proses pemanenan, ciri - ciri yang biasanya ditunjukkan adalah 60 hingga 70 persen daun bawang merah sudah mulai rebah atau Anda juga bisa memeriksa umbinya secara acak. Pada umumnya bawang merah sudah siap dipanen dalam masa 55 hingga 70 hari setelah masa tanam dengan produktivitas berkisar antara 3 hingga 12 ton per hektar.

Bawang merah merupakan salah satu jenis komoditi pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga jenis tanaman yang satu ini sangat banyak dibudidayakan.