Peranan Cash Fund dan Cash Collateral dalam Suatu Proyek.

Cash Fund adalah dana cash atau uang tunai. Cash collateral adalah jaminan yang bersifat fisik misalnya logam mulia, properti dll dan oleh bank diakui dan dikeluarkan jaminannya dalam bentuk instrumen/paper. Baik cash fund ataupun cash collateral dapat dijadikan pembiayaan suatu proyek dan semuanya melalui sistem perbankan.

Peranan Cash Fund (CF) dan Cash Collateral (CC) dalam Pembiayaan Proyek

1. Untuk membiayai proyek kecil, CF digunakan. Nilainya proyeknya biasanya berkisar puluhan juta, ratusan juta hingga milyaran.

2. Untuk membiayai proyek besar (ratusan M hingga Triliunan), CF saja tidak cukup kecuali perusahaan yang sangat besar yang mau mengambil resiko menggunakan 100% CFnya. Mayoritas perusahaan mendanai proyek besar biasanya dengan menggabungkan cash fund dan cash collateral. Biasanya pihak cash fund akan mencari pihak pemilik cash collateral dan kemudian bekerjasama membangun proyek.

Mengapa CC diperlukan ?

Misalkan kita memiliki PT dengan CF senilai 1 T dan mau membiayai proyek senilai 1 T. Apakah kita mau mengambil resiko menaruh semua CF kita di 1 proyek tersebut? dalam manajemen resiko bisnis, kita tidak bisa mengambil resiko menaruh CF pada 1 proyek saja karena jika timbul suatu masalah maka perusahaan bisa terganggu keuangannya hanya dari 1 proyek itu saja. 

Nah, dengan bekerjasama dengan pemilik CC, maka kita bisa mengeluarkan CF misalnya senilai 50% dari nilai proyek dan sisanya 50% dibackup dengan jaminan CC tersebut. Jadi jika kita punya dana 1 T, kita cukup mengeluarkan 500 M saja utk mendanai proyek tsb dan sisanya dijaminkan dengan CC sehingga manajemen resiko perusahaan lebih terkendali. Tentu saja agar proyek bisa didanai dengan lancar, proyek tersebut harus bankable yang artinya proyek tersebut memiliki feasibility study/proposal yang baik, perijinan lengkap dan profitable atau menguntungkan.

Cash is The King

Bank dalam berbisnis mengusahakan agar tidak keluar uang cash dalam jumlah besar. Bank memerlukan uang cash untuk ketahanan sirkulasi uangnya sebab melepas uang besar misalnya 1T tentu bank tidak akan mau begitu saja meskipun yang meminta itu adalah nasabahnya sendiri. Bank bisa kehilangan keseimbangan jika melepas uang cash dalam jumlah besar kecuali ada kolateral likuid  (emas,berlian,dollar) yang jika pun proyek tersebut gagal, maka koletral itu bisa digunakan untuk membalancing (menyeimbangkan) neraca bank tersebut.

Pengusaha dalam berbisnis juga tidak akan begitu saja mengorbankan uang cashnya dalam jumlah sebab jika gagal maka perusahaan dalam bahaya karena tidak ada lagi uang cash. Solusinya adalah bekerjasama dengan pemilik CC dan biasanya mereka bekerjasama misalnya untuk pemakaian bersama. Jadi instrumen bank yang dicairkan akan dipakai bersama baik pihak CC dan pihak CF. Hal bisa untuk meminimalisir resiko kehilangan kekayaan perusahaan secara total.